Senin, 25 Agustus 2014

Renungan Yeremia 15:15-21



BAHAN PA
ALLAH AKAN MELEPASKAN KITA DARI SETIAP PERGUMULAN
(Yeremia 15 : 15 – 21)

       I.            PENDAHULUAN
Yeremia merupakan salah seorang Nabi di dalam Perjanjian Lama, lahir di Anatot, anak dari seorang imam yang bernama Hilkia. Yeremia telah dipilih oleh Allah menjadi seorang Nabi ketika ia masih muda (lahir tahun 645 sM, menjadi Nabi tahun 627 sM). Nabi Yeremia melayani di Yehuda di ujung abad ke VII sM sampai pada awal abad ke VI sM pada saat keadaan bangsa Yehuda mengalami kemerosotan. Keadaan bangsa Yehuda pada waktu itu penuh dengan ketidakadilan, penindasan, dan bermacam-macam bentuk penyembahan berhala yang membuat Allah murka kepada bangsa tersebut.
Di dalam kemudaannya, Nabi Yeremia sudah harus mendapat tugas yang begitu berat namun mulia dari Allah, yaitu menjadi “penyambung lidah Allah” untuk menegor, membongkar dan memperbaharui pola kehidupan dan keimanan bangsa Yehuda. Namun kenyataannya, begitu berat pergumulan yang dialami oleh Nabi Yeremia, karena banyak sekali orang-orang dari bangsa Yehuda yang tidak suka dan berusaha untuk mengancam hidup Nabi Yeremia karena ia menegor kehidupan bangsa Yehuda yang telah jauh menyimpang dari jalan Allah. Satu hal yang menjadi pesan dari nas ini adalah sekalipun di dalam pergumulan, Nabi Yeremia senantiasa berseru kepada Allah, dan ia senantiasa mendapat jawaban dan penguatan dari Allah.    

    II.            ISI
2.1.   Memaknai Pergumulan (ayat 15-18)
Di dalam ayat ini, kita dapat melihat pergumulan psikologis yang dialami oleh Nabi Yeremia. Di dalam pelayanannya, Nabi Yeremia menyampaikan apa yang benar yang dikatakan oleh Allah kepadanya, senantiasa melakukan hal yang baik dan ia rela mengorbankan masa muda dan pergaulannya hanya untuk melayani Allah. Namun pada kenyataannya yang terjadi malah masalah, aniaya dan ancaman-ancaman yang dihadapinya, padahal tidak ada hal jahat yang dilakukannya. Nabi Yeremia sama seperti kita, manusia biasa yang juga mengalami pergumulan hidup sekalipun ia adalah seorang Nabi yang dipilih Allah. Di dalam pergumulan yang dihadapinya, terkadang membuat Nabi Yeremia menjadi patah semangat dan putus asa. Meskipun demikian, Nabi Yeremia tidak pernah lupa berkonsultasi dengan Allah. Ia senantiasa mengadu kepada Allah di dalam setiap pergumulan yang dihadapinya. Nabi Yeremia tetap percaya kepada setiap perkataan Allah. Firman-Nya yang menghibur, menjadi kegirangan dan menguatkan Nabi Yeremia untuk bertahan di dalam setiap pergumulan yang dihadapinya dan ia yakin bahwa Allah mampu untuk melindungi dan melepaskan ia dari orang-orang yang mengejarnya.
Aplikasi:
Di dalam kehidupan ini, kita pasti pernah, sedang, dan akan mengalami pergumulan. Karena pergumulan/tantangan/masalah merupakan bagian kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari dan dipisahkan. Pergumulan di dalam keluarga, di dalam pekerjaan. Dan lebih dari itu, sebagai seorang Pengikut Kristus, pergumulan dalam hal memberitakan Firman Allah, beribadah, tekanan dari pihak lain, dsb. Sebagai orang yang percaya kepada Allah, bagaimana respon kita terhadap pergumulan kita tersebut, apakah kita hanya larut di dalam keputusasaan? atau kita berseru kepada Allah untuk meminta pertolongan kepada-Nya? Biarlah pertanyaan ini menjadi perenungan bagi kita. Karena di dalam Matius 11:28 jelas dinyatakan, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

2.2.    Allah Senantiasa Menjawab Seruan Umat-Nya (Ayat 19 – 21)
Di dalam ayat ini, Allah memberikan bukti kepada Nabi Yeremia dan juga kepada kita bahwasanya Allah tidak tinggal diam, Allah senantiasa peduli dan menjawab setiap seruan Nabi Yeremia untuk memberikan kekuatan kepadanya di dalam menghadapi setiap pergumulan. Tidak hanya sekali Allah memberikan jawaban, melainkan berkali-kali Allah menjawab seruan Nabi Yeremia! Allah menjawab setiap pergumulan yang diutarakan oleh Nabi Yeremia, Allah menguatkan dan memulihkan keadaan Nabi Yeremia.
Aplikasi:
Layaknya setiap masalah pasti ada solusi, begitu juga halnya tidak ada pergumulan yang melebihi kekuatan manusia. “Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Kor. 10:13b). Percayalah akan penyertaan dan kuasa Allah. Ia akan melepaskan kita dari setiap pergumulan asalkan kita setia dan percaya kepada-Nya. Mazmur 62:9 memberikan penguatan kepada kita: “Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu dihadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.”


 III.            KESIMPULAN

v  Nabi Yeremia memberikan inspirasi kepada kita bagaimana cara untuk menghadapi pergumulan, yaitu dengan berkonsultasi dan meminta pertolongan kepada Allah,

v  Nabi Yeremia memberikan inspirasi kepada kita bahwa selama kita hidup di dunia pasti akan mengalami pergumulan, dan jangan pernah kita beranggapan bahwa ketika kita menjadi pengikut Kristus tidak ada pergumulan. Seperti halnya Yeremia, sekalipun ia seorang Nabi, ia juga menghadapi pergumulan di dunia ini. Yang harus kita yakini adalah bahwa Allah akan melepaskan kita dari setiap pergumulan yang dihadapi asalkan kita setia dan percaya kepada-Nya.

v  Nabi Yeremia memberikan inspirasi kepada kita agar kita tetap teguh di dalam tugas panggilan Allah sebagai seorang Kristen, untuk senantiasa menjadi teladan, menegor apabila ada sesuatu yang tidak baik (teguran harus beretika, yaitu disampaikan dengan bahasa yang santun dan tidak menghakimi).


 IV.            BAHAN DISKUSI
Di dalam kehidupan yang penuh dengan berbagai macam pergumulan yang dihadapi, sebagai seorang Pengikut Kristus yang telah menginspirasi teladan Nabi Yeremia, bagaimanakah cara kita membantu orang lain agar senantiasa semangat di dalam menghadapi pergumulan?



Richard Andrew P. Napitupulu, S.Th