BAHAN
PA
ALLAH
AKAN MELEPASKAN KITA DARI SETIAP PERGUMULAN
(Yeremia
15 : 15 – 21)
I.
PENDAHULUAN
Yeremia merupakan salah
seorang Nabi di dalam Perjanjian Lama, lahir di Anatot, anak dari seorang imam
yang bernama Hilkia. Yeremia telah dipilih oleh Allah menjadi seorang Nabi
ketika ia masih muda (lahir tahun 645 sM, menjadi Nabi tahun 627 sM). Nabi Yeremia
melayani di Yehuda di ujung abad ke VII sM sampai pada awal abad ke VI sM pada
saat keadaan bangsa Yehuda mengalami kemerosotan. Keadaan bangsa Yehuda pada
waktu itu penuh dengan ketidakadilan, penindasan, dan bermacam-macam bentuk
penyembahan berhala yang membuat Allah murka kepada bangsa tersebut.
Di dalam kemudaannya,
Nabi Yeremia sudah harus mendapat tugas yang begitu berat namun mulia dari
Allah, yaitu menjadi “penyambung lidah Allah” untuk menegor, membongkar dan
memperbaharui pola kehidupan dan keimanan bangsa Yehuda. Namun kenyataannya,
begitu berat pergumulan yang dialami oleh Nabi Yeremia, karena banyak sekali
orang-orang dari bangsa Yehuda yang tidak suka dan berusaha untuk mengancam
hidup Nabi Yeremia karena ia menegor kehidupan bangsa Yehuda yang telah jauh menyimpang
dari jalan Allah. Satu hal yang menjadi pesan dari nas ini adalah sekalipun di
dalam pergumulan, Nabi Yeremia senantiasa berseru kepada Allah, dan ia
senantiasa mendapat jawaban dan penguatan dari Allah.
II.
ISI
2.1. Memaknai Pergumulan (ayat 15-18)
Di dalam ayat ini, kita
dapat melihat pergumulan psikologis yang dialami oleh Nabi Yeremia. Di dalam
pelayanannya, Nabi Yeremia menyampaikan apa yang benar yang dikatakan oleh
Allah kepadanya, senantiasa melakukan hal yang baik dan ia rela mengorbankan
masa muda dan pergaulannya hanya untuk melayani Allah. Namun pada kenyataannya
yang terjadi malah masalah, aniaya dan ancaman-ancaman yang dihadapinya, padahal
tidak ada hal jahat yang dilakukannya. Nabi Yeremia sama seperti kita, manusia
biasa yang juga mengalami pergumulan hidup sekalipun ia adalah seorang Nabi
yang dipilih Allah. Di dalam pergumulan yang dihadapinya, terkadang membuat
Nabi Yeremia menjadi patah semangat dan putus asa. Meskipun demikian, Nabi
Yeremia tidak pernah lupa berkonsultasi dengan Allah. Ia senantiasa mengadu
kepada Allah di dalam setiap pergumulan yang dihadapinya. Nabi Yeremia tetap percaya
kepada setiap perkataan Allah. Firman-Nya yang menghibur, menjadi kegirangan
dan menguatkan Nabi Yeremia untuk bertahan di dalam setiap pergumulan yang
dihadapinya dan ia yakin bahwa Allah mampu untuk melindungi dan melepaskan ia
dari orang-orang yang mengejarnya.
Aplikasi:
Di dalam kehidupan ini,
kita pasti pernah, sedang, dan akan mengalami pergumulan. Karena
pergumulan/tantangan/masalah merupakan bagian kehidupan manusia yang tidak
dapat dihindari dan dipisahkan. Pergumulan di dalam keluarga, di dalam
pekerjaan. Dan lebih dari itu, sebagai seorang Pengikut Kristus, pergumulan
dalam hal memberitakan Firman Allah, beribadah, tekanan dari pihak lain, dsb. Sebagai orang yang percaya kepada
Allah, bagaimana respon kita terhadap pergumulan kita tersebut, apakah kita hanya
larut di dalam keputusasaan? atau kita berseru kepada Allah untuk meminta
pertolongan kepada-Nya? Biarlah pertanyaan ini menjadi perenungan bagi kita. Karena
di dalam Matius 11:28 jelas
dinyatakan, “Marilah kepada-Ku, semua
yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”
2.2.
Allah Senantiasa Menjawab Seruan
Umat-Nya (Ayat 19 – 21)
Di dalam ayat ini,
Allah memberikan bukti kepada Nabi Yeremia dan juga kepada kita bahwasanya
Allah tidak tinggal diam, Allah senantiasa peduli dan menjawab setiap seruan
Nabi Yeremia untuk memberikan kekuatan kepadanya di dalam menghadapi setiap
pergumulan. Tidak hanya sekali Allah memberikan jawaban, melainkan berkali-kali
Allah menjawab seruan Nabi Yeremia! Allah menjawab setiap pergumulan yang
diutarakan oleh Nabi Yeremia, Allah menguatkan dan memulihkan keadaan Nabi
Yeremia.
Aplikasi:
Layaknya setiap masalah
pasti ada solusi, begitu juga halnya tidak ada pergumulan yang melebihi
kekuatan manusia. “Sebab Allah setia dan
karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada
waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu
dapat menanggungnya.” (1 Kor. 10:13b). Percayalah akan penyertaan dan kuasa
Allah. Ia akan melepaskan kita dari setiap pergumulan asalkan kita setia dan
percaya kepada-Nya. Mazmur 62:9
memberikan penguatan kepada kita: “Percayalah
kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu dihadapan-Nya; Allah
ialah tempat perlindungan kita.”
III.
KESIMPULAN
v Nabi
Yeremia memberikan inspirasi kepada kita bagaimana cara untuk menghadapi
pergumulan, yaitu dengan berkonsultasi dan meminta pertolongan kepada Allah,
v Nabi
Yeremia memberikan inspirasi kepada kita bahwa selama kita hidup di dunia pasti
akan mengalami pergumulan, dan jangan pernah kita beranggapan bahwa ketika kita
menjadi pengikut Kristus tidak ada pergumulan. Seperti halnya Yeremia,
sekalipun ia seorang Nabi, ia juga menghadapi pergumulan di dunia ini. Yang
harus kita yakini adalah bahwa Allah akan melepaskan kita dari setiap
pergumulan yang dihadapi asalkan kita setia dan percaya kepada-Nya.
v Nabi
Yeremia memberikan inspirasi kepada kita agar kita tetap teguh di dalam tugas
panggilan Allah sebagai seorang Kristen, untuk senantiasa menjadi teladan,
menegor apabila ada sesuatu yang tidak baik (teguran harus beretika, yaitu
disampaikan dengan bahasa yang santun dan tidak menghakimi).
IV.
BAHAN
DISKUSI
Di dalam kehidupan yang
penuh dengan berbagai macam pergumulan yang dihadapi, sebagai seorang Pengikut
Kristus yang telah menginspirasi teladan Nabi Yeremia, bagaimanakah cara kita membantu
orang lain agar senantiasa semangat di dalam menghadapi pergumulan?
Richard
Andrew P. Napitupulu, S.Th